AIKID, Salah Satu Upaya Wujudkan Malang Smart City

Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus memacu kinerja perangkat daerah dan unit kerja, untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam memberikan pelayanan publik yang paripurna kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan digelarnya Anugerah Inovasi dan Kreativitas Inovasi Digital (AIKID) dalam rangka mewujudkan Malang Smart City.

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat memberi sambutan

“Saya minta untuk memviralkan kebaikan. Pemerintah mempunyai tugas untuk menciptakan masyarakat yang bermartabat, dengan menghargai orang lain dan selalu positif thinking. Ini akan dibangun melalui komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat menghadiri Bimbingan Teknis AIKID 2021 di Hotel Savana, Selasa  dan rabu (17 dan 18/03/2021).

Menurutnya, saat ini telah masuk era informasi, di mana orang yang cerdas terbuka, kreatif, menerima kritik, dan futuristik. Wali Kota Sutiaji mengajak bersama-sama untuk memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk kesejahteraan bersama dengan menyebarkan informasi yang baik dan benar. “Golnya adalah memberi layanan terbaik bagi masyarakat. Kerjaku adalah ibadahku,” pungkas Sutiaji

Sutiaji juga mengingatkan bahwa teknologi bukan dewa bagi manusia, tetapi manusia yang harus menggerakkannya. “Moral menjadi komitmen dan penekanan yang pertama. Kita harus ikut tren tetapi jangan sampai kehilangan karakter,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Muhammad Nur Widianto, S.Sos mengajak para admin untuk mengedukasi masyarakat agar selalu mempublikasikan hal positif dan bermanfaat, di antaranya terkait protokol kesehatan melalui media sosial dan website yang dikelola. Hal ini merupakan salah satu upaya Pemkot Malang untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

Cita-cita Kota Malang, kata dia, untuk membangun Malang Smart City khususnya smart government harus bisa membentuk sebuah karakter smart emotional yang berkaitan dengan moral. Selain itu, harus ada budaya yang membangun smart thinking di mana seseorang mampu menyalurkan hal-hal positif.

“Teman-teman pengelola website dan medsos harus membangun spirit untuk selalu mengalirkan informasi yang bersifat positif, baik dari sisi kedalaman konten maupun kontinuitas dalam mengalirkan informasi positif,” sambung Widianto.

Terkait AIKID, adalah program tahunan yang diselenggarakan Diskominfo Kota Malang dengan melibatkan perangkat daerah dan unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Malang. Hal ini sebagai respons terhadap dinamika dan pergeseran pola interaksi dan komunikasi yang bertumpu pada media sosial, maka kinerja media sosial perangkat daerah dan unit kerja menjadi titik berat pada AIKID 2021 ini.

Tahun ini, AIKID mengangkat tema ‘Optimalisasi Website dan Media Sosial untuk Mendukung Smart City di Kota Malang’. Tahun ini akan ada 111 peserta bersaing menciptakan dan mengelola website dan media sosial terbaik sesuai kriteria yang dilombakan. Ada 4 kategori penilaian, yaitu website dan medsos perangkat daerah, RSUD, dan BUMD, website dan medsos sekretariat daerah, kecamatan, dan puskesmas, website dan medsos kelurahan, dan kategori khusus (best improvement, best tata kelola, dan duta medsos).

Sementara untuk menilai lomba ini, Diskominfo mempercayakan kepada 5 juri indpenden yang berasal dari unsur perguruan tinggi, prakitisi, komunitas, dan insan media. Mereka di antaranya, Betty Dewi Puspasari, S. Kom., MT (Aptikom Wilayah Malang Raya), Muhaimin, S. Sos (Media Cetak – New Malang Post), Bahrul Ulum Annafi, S.H., M.H (Fakultas Hukum Universitas Brawijaya), Muhammad Hanif Fahmi (Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Raden Rahmat Malang), dan Fariz Rizky Wijaya, A.Md S. Sn (praktisi desain grafis/komunitas).

sumber : https://malangkota.go.id/